Rabu, 04 Juli 2012

Tradisi Begalan

        Istilah begalan, berasal dari kata begal, artinya sama dengan perampok. Jadi orang yang pekerjaanya merampas barang orang lain disebut merampok atau membegal. Begalan bukan berarti merampas barang orang lain, tetapi justru hakekatnya menjaga keselamatan apabila nanti ada roh-roh jahat datang untuk mengganggunya. Istilah begalan di sini sebagai syarat atau krenah/ pengruwat guna menghindari segala kekuatan-kekuatan gaib yang mengancam keselamatan kedua mempelai. Begalan diartikan dengan ucapan kebegalan sambekalanipun, maksudnya dijauhkan dari segala mara bahaya, ...............
        Seni begalan dipertunjukkan apabila seseorang mempunyai hajat mengawinkan anak sulung dengan anak sulung, anak bungsu dengan anak sulung atau anak bungsu dengan anak bungsu. Hal semacam itu merupakan suatu pantangan, apabila perkawinan seperti itu terjadi, perlu diadakan begalan. Seni begalan ini biasanya dilakukan pada sore hari, kurang lebih pukul empat sore. Pada umumnya orang Jawa tidak lepas dari perhitungan-perhitungan menurut cara kejawen atau kepercayaan naluri. Segala sesuatu diperhitungkan dengan teliti, baik waktu, hari, bulan sampai tahun.

         Sebenarnya seni begalan pada jaman dahulu diadakan oleh para demang, dimana kekuasaan demang pada waktu itu adalah mutlak berbuat seperti raja. Setiap perintahnya harus cepat atau segera dilaksanakan. Itu, rakyat beranggapan bahwa seni begalan adalah merupakan warisan dari para leluhur Banyumas yang tidak boleh ditinggalkan. Oleh karena sangat taatnya sehingga seseorang yang sebenarnya kurang mampu untuk mengadakan hal itu lalu mengada-ada. Mereka beranggapan apabila dapat mengadakan hal tersebut di atas mereka bangga dan terpandang.

A. Prosesi Opera Begalan
       Syarat tentang tempat untuk keperluan pertunjukkan tidak memerlukan tempat yang khusus atau mewah. Tidak perlu mendirikan panggung, cukup dihalaman rumah, tanpa dekor. Tata pakaian dan tata rias sangat sederhana. Pakaian cukup baju koko hitam, celana komprang hitam, stagen dan sabuk, kain atau sarung, sampur dan iket wulung (hitam). Sedang perlengkapan yang dipergunakan yaitu Wlira dan Brenong Kepang. Wlira yaitu alat yang berujud pedang, dipergunakan sebagai pemukul. Panjang Wlira 1 meter, tebal 2 centi meter dan lebar 4 centimeter. Bahan yang dipergunakan dari ruyung atau pohon pinang. Pembawa Wlira adalah si begal dari pihak mempelai wanita dengan nama Suradenta. Pengantar mempelai laki-laki yang membawa peralatan-peralatan Brenong Kepang bernama Surantani atau Jurutani.
        Brenong Kepang merupakan sepikul alat-alat dapur. Masing-masing alat-alat dapur itu memiliki makna kias tersendiri. Adapun macam-macam alat dapur tersebut yaitu wangkring atau pikulan, ian dan ilir, cething, kukusan, kalo, tampah, sorok, cethong, irus, siwur, kendil, pala pendem, pala gumantung, dan seikat padi. Kebiasaan orang Banyumas, sebelum pertunjukkan dimulai didahului dengan mengadakan (menyajikan ) sesajen dengan membakar kemenyan disertai pembacaan mantra-mantra. Maksud sesajen itu supaya selama berhajat dan waktu mempelai disandingkan selamat, tidak ada gangguan apapun juga. Macam sesajian yang biasa diadakan yaitu :

1. Tumpeng sewu, yaitu tumpeng kecil yang jumlahnya seribu. Tetapi di sini tidak harus berjumlah seribu, arti bilangan
seribu hanya untuk menunjukkan jumlah banyak.
2. Panggang emas, yaitu panggang dari ikan emas yang dibakar tidak diberi bumbu.
3. Kembang telon, yaitu bunga yang tediri dari tiga macam; bunga mawar merah, bunga kanthil, dan bnga kenanga.
4. Pisang, meliputi pisang ambon, pisang emas dan pisang raja.
5. Candu
6. Wedang pitu, yaitu tujuh macam minutan; kopi pahit, kopi manis, teh pahit, teh manis, air putih, air bunga dan wedang
jembawuk.
7. Bubur abang dan bubur putih, nasi lembek (bubur) warna merah dan putih.
8. Rakan
9. Krawu menir, yaitu nasi menir yang diberi kelapa.
10. Kaca pengilon dan pupur (bedak)
11. Pepesan bekatul
12. Minyak Wangi
13. Kemenyan
14. Tebu
15. Cengkir Gading (kelapa muda gading)
16. Beras kuning
17. Ayam tulak, yaitu ayam berbulu hitam semuanya, hanya pada sayapnya saja yang ada sedikit putih.
18. Dawegan kelapa hijau, yaitu kelapa muda kulitnya berwarna hijau.
       Macam-macam sesajian ini biasanya diletakkan ditempat yang tidak terjangkau oleh pengunjung atau tamu. Sering ditempatkan di bagian dapur atau dekat mempelai disandingkan. Jalannya pertunjukkan, kedua penari Suradenta dan Surantani dengan membawa peralatannya masuk sambil menari ke tempat pentas diiringi gendhing kricik-kricik. Setelah gending suwuk (berhenti), salah satu dari penari, biasanya Suradenta, memperkenalkan diri, menceritakan maksud dan tujuannya mengadakan begalan. Penari berdialog menanyakan nama dan maksudnya, lalu minta gendhing Gunungsari. Di sinilah Surantani menjelaskan panjang lebar sanepa (makna kias) dari semua isi brenong kepang. Satu persatu dijelaskan dengan jelas arti dari Ian, ilir sampai seikat padi atau hasil bumi.                
        Intinya berisi nasehat untuk mempelai berdua dalam membangun rumah tangganya agar nantinya langgeng sampai kakek-kakek nenek-nenek. Saat terjadi pertengkaran adu mulut, diiringi gendhing Pisang Balik. Pada waktu gendhing suwuk, pertengkaran berbuntut perkelahian diiringi gendhing Renggong Kulon. Selesai perkelahian, diakhiri dengan pemecahan kendil yang berisi beras kuning, pertanda rejeki bagi mempelai kelak akan senantiasa melimpah, kemudian isi brenong kepang diperebutkan oleh penonton. 
        Mereka meyakini, bila mendapat barang dari brenong kepang akan mendapat sawab ( berkah ). Alunan gendhing Eling-eling Banyumasan mengakhiri opera begalan ini. Maka tampak jelas, seni begalan di Banyumas memiliki kekhasan tersendiri. Baik masalah pemeran, perlengkapan, maupun penyajian ternyata memiliki keunikkan dan penuh perhitungan yang dikaitkan dengan kesakralan. Hal seperti ini tidak dijumpai di daerah lain, kecuali semacam upacara ruwatan melalui pertunjukkan wayang. 
        Menurut Ki Sugino Siswocarito, begalan dalam dunia pewayangan pada perang kembang atau perang sintren sangatlah berbeda. Perang kembang dalam pewayangan adalah peperangan antara seorang ksatria melawan raksasa atau biasa disebut buta
begal. 



Kontribusi Dari Amin Hidayat

http://mgmpipsbanyumas.net46.net 
 15 December, 2011, 01:53
 

1 komentar:

  1. Bet365 Casino Mobile App - JT Hub
    Bet365 Casino Mobile App. When you 광주 출장안마 log in, navigate to the casino section, see 안동 출장마사지 the current 사천 출장샵 bet365 속초 출장안마 casino bonus offers, and how you can make 공주 출장샵 money playing online poker

    BalasHapus